Entri Populer

Rabu, 05 Oktober 2011

Ahlul Bid’ah Ataukah Bukan?

au orang awam adalah: menuntut ilmu agama, dan menahan lisan mereka dari hal-hal yang tidak memberikan faidah bagi mereka. Bahkan menyibukkan diri dalam memvonis tersebut akan menimbulkan bahaya bagi diri sendiri maupun bagi yang lain.
Kedua, bid’ah adalah perkara yang diada-adakan dalam urusan agama yang tidak diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Sebagaimana sabda beliau:
مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Siapa saja yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan kami ini (agama), yang tidak diajarkan oleh agama, maka tertolak” (HR. Bukhari no.167, dari jalan ‘Aisyah Radhiallahu’anha)
Jika seseorang berbuat bid’ah karena tidak paham, maka ia dimaafkan karena ketidak-tahuannya tersebut dan tidak dihukumi sebagai mubtadi’, namun perbuatannya disebut sebagai perbuatan bid’ah.
Ketiga, ulama yang berbuat kesalahan ijtihad berupa ta’wil (sifat-sifat Allah), sebagaimana Ibnu Hajar Al Asqalani dan An Nawawi yang telah menta’wil beberapa sifat Allah, mereka berdua tidak dihukumi mubtadi’. Camkan baik-baik, mereka berdua telah berbuat kesalahan dalam hal tersebut, namun kita memohonkan ampunan Allah untuk keduanya karena mengingat perjuangan mereka berdua dalam mengagungkan sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Mereka berdua adalah imam besar yang terpercaya dikalangan para ulama.
[Diterjemahkan dari Muntaqa Fatawa Al Fauzan Jilid 2, fatwa no.181, Asy Syamilah]

Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar