Entri Populer

Selasa, 29 Mei 2012

PROFIL: Manchester City, Klub Manchester Biru

















Presiden : Khaldoon Al Mubarak
Manajer : Mark Hughes

Meski nama Manchester City sendiri baru dipakai pada musim 1893/94, sejarah City dapat ditelusuri hingga 1880 saat Anna Connel dan dua petugas tata tertib gereja St. Mark mendirikan klub St. Marks (West Gorton). Setelah pindah ke Hyde Road di Ardwick pada 1887, nama pun berganti ke Ardwick AFC untuk melambangkan markas baru mereka. Kesulitan keuangan membuat adanya restrukturisasi klub Divisi Dua pada waktu itu menjadi Manchester City hingga kini.

Periode tersukses klub terjadi pada akhir 1960-an dan awal 1970-an saat mereka dilatih oleh Joe Mercer dan asistennya Malcolm Allison dan diperkuat oleh pemain hebat seperti Colin Bell dan Francis Lee. 1976 menjadi tahun terakhir mereka merebut gelar bergengsi, bahkan sempat terdegradasi dua kali dalam tiga tahun pada era 1990-an yang membuat mereka terjerembab ke kasta ketiga sepakbola Inggris.

Gelar prestisius pertama mereka diraih pada 23 April 1904, saat menundukkan Bolton Wanderers 1-0 di final Piala FA, tetapi City gagal merebut gelar ganda di Liga, setelah hanya puas menjadi runner-up. Tuduhan kecurangan dalam keuangan membuat 17 pemain mereka hengkang pada 1906, termasuk kapten Billy Meredith menyeberang ke Manchester United. Tragedi lain terjadi pada 1920 lewat kebakaran di Hyde Road, dan memaksa mereka pindah ke Maine Road, tak jauh dari Old Trafford.

Sejarah seperti terulang bagi the Sky Blues pada era 1930-an dan 1950-an, saat mereka masuk dua final Piala FA beruntun, namun hanya sukses pada kesempatan kedua dalam setiap era. Gelar kedua Piala FA diraih pada 1934, dan final 1956, saat mereka juga membawa pulang piala kompetisi tertua itu, menjadi final paling terkenal sepanjang masa karena kiper Bert Trautmann terus bermain meski lehernya patah dan tak ada satu pun yang tahu.

Dua gelar Divisi Satu juga menjadi koleksi the Citizens, yang dianggap sebagai salah satu tim paling tak konsisten di Inggris. Gelar pertama direbut pada 1937, tetapi naas, mereka terdegradasi musim selanjutnya meski mencetak paling banyak gol musim itu. Sementara itu, gelar kedua direbut dalam zaman keemasan pada musim 1976/68.

Musim panas 1965 menjadi awal kebangkitan City, saat mengangkat duet Joe Mercer dan Malcolm Allison. Mereka pun langsung promosi ke Divisi Satu sebagai juara Divisi Dua pada musim pertama sekaligus membeli Mike Summerbee dan Colin Bell. Dua musim berikutnya, mereka meraih gelar Divisi Satu, diikuti dengan Piala FA pada 1969, Piala Winners dan Piala Liga 1970, sekaligus tim Inggris kedua yang meraih gelar Eropa dan domestik dalam satu musim.

Pertandingan terakhir musim 1973/74 mungkin akan selalu dikenang oleh fans City, saat mantan pemain Manchester United Denis Law mencetak gol tunggal kemenangan 1-0 di Old Trafford sekaligus membuat United terdegradasi. Namun sayang, Piala Liga 1976 menjadi akhir dari era paling sukses di klub ini, sekaligus mengawali era paceklik gelar bergengsi hingga saat ini.

Malcolm Allison sempat memberi harapan saat menjadi manajer untuk kedua kalinya pada 1979, namun hanya mampu membuang uang dengan membeli pemain gagal seperti Steve Daley. Manajer timnas Thailand Peter Reid sempat memberi harapn dengan membawa mereka ke peringkat kelima Divisi Satu dua kali secara beruntun pada 1980-an meski sempat dua kali terdegradasi pada 1983 dan 1987.

City menjadi klub yang terlibat dalam musim pertama Liga Primer Inggris pada 1992, dan selanjutnya terpuruk, dan menjadi klub dengan gelar Eropa pertama yang tersungkur ke kasta ketiga sepakbola Inggris. Sungguh ironis. Masuknya Kevin Keegan pada awal abad ke-21 memberikan harapan semu, meski mantan manajer Newcastle itu sempat memecahkan rekor poin dan gol yang dicetak dalam satu musim saat menjadi juara Divisi Satu (kasta kedua) pada musim 2001/02.

Musim 2002/03 menjadi musim terakhir City di Maine Road, sebelum mereka mengajukan aplikasi untuk pindah ke stadion City of Manchester, yang sebelumnya didirikan untuk Pekan Olahraga Persemakmuran 2002, dan renovasi £35 juta dibutuhkan untuk membuat stadion itu layak menggelar pertandingan kelas dunia. Barcelona mendapat kehormatan sebagai tim tamu dalam pertandingan ujicoba untuk meresmikan stadion, dan Nicolas Anelka menjadi pencetak gol pertama dalam kemenangan 2-1.

Pembelian oleh Sheikh Mansour asal Abu Dhabi, yang diikuti dengan pengangkatan Khaldoon Al-Mubarak sebagai presiden, memberikan secercah harapan melalui dukungan dana mereka yang seakan tak ada habisnya. Pembelian sensasional Robinho dari Real Madrid pada menit-menit akhir bursa transfer musim panas 2008 menjadi tanda dimulainya era baru di Eastlands. Belum lagi dengan janji untuk merekrut megabintang dunia lainnya, seperti Kaka, yang dikabarkan ditawar sekitar £100 juta, jauh melampaui rekor transfer di bawahnya.

Rekor kemenangan terbesar dicetak saat mengalahkan Liverpool Stanley pada 1890 dengan skor 12-0, sementara kekelahan terbesar 1-9 diterima dari Everton pada 1906. Alan Oakes menjadi pemain dengan jumlah penampilan terbanyak, yaitu dalam 668 pertandingan ditambah empat dari bangku cadangan. Sementara Maine Road sempat dijejali 84.569 penonton saat menghadapi Stoke City pada Piala FA 1934, sekaligus sebagai rekor jumlah penonton terbanyak di stadion klub Inggris. 


http://www.goal.com/id-ID/news/1569/profil/2009/01/16/1063083/profil-manchester-city-klub-manchester-biru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar